Surabaya menjadi tuan rumah Rapat
Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) Regional Tengah. Kegiatan yang
diselenggarakan 1 – 3 April 2013 di The
Empire Palace tersebut dihadiri kurang lebih 750 orang berasal dari 10 provinsi di Indonesia bagian
tengah. Juga hadir Menteri Kesehatan serta jajaran pejabat Kementerian
Kesehatan RI. Menghadapi situasi khusus yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan tersebut, BBTKLPP Surabaya melakukan pemantauan pendahuluan faktor
risiko keracunan makanan pada situasi Matra.
Tim BBTKLPP Surabaya bersama Tim dari Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Dinas Kesehatan Kota Surabaya, dan Balai Besar
Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya
melakukan pemeriksaan air bersih, es batu, usap tangan, dan usap alat makan.
Adapun usap rectal diperiksa oleh BBLK.
Usap rectal dan usap tangan penjamah
makanan dilakukan pada 19 petugas dapur, termasuk seorang Chef Chinese Food.
Adapun air besih diambil di kran dapur dan air PDAM yang telah diolah (RO).
Sedangkan usap alat makan diperiksa dari piring dan sendok yang dipakai pada
saat acara. Parameter air bersih
diperiksa berdasarkan parameter Permenkes No, 416 Tahun 1990, sedangkan usap
tangan dan alat makan untuk mengetahui keberadaan bakteri E.coli. Pada
kesempatan ini disarankan kepada pihak hotel untuk merekrut karyawan yang telah
memiliki sertifikat sehat sebagai penjamah makanan.
Pada saat Rakerkesnas berlangsung,
direncanakan akan dilakukan pemantauan rutin makanan terhadap beberapa
parameter yaitu : sianida, nitrit, E.coli, dan Staphylococcus. Selain itu Tim
PTM BBTKLPP Surabaya juga mendapat tugas siap jaga dengan kendaraan khusus
(Ransus) di lokasi, dengan beberapa pemeriksaan yaitu kadar gula darah, asam
urat, trigliserida, cholesterol, uji cotinin urine (nikotin), dan tekanan darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar