Sabtu, 29 Juni 2013

Untuk Air Minum Berkualitas dan Terlindung di Indonesia

Assesment Pendahuluan Water Safety Plans

Air minum yang berkualitas dan terlindung menjadi kebutuhan dasar masyarakat dan merupakan salah satu strategi pencapaian tujuan MDGs ke 7.  Untuk itu, WHO meluncurkan program Water Safety Plans (WSP). Dalam kaitannya, WHO memilih dua daerah dari empat wilayah nominasi untuk dijadikan daerah percontohan WSP di Indonesia.

BBTKLPP Surabaya bersama dengan perwakilan WHO dan Direktorat Penyehatan Lingkungan Ditjen PPPL Kemenkes RI dan WHO melakukan pendampingan program Water Safety Plans. BBTKLPP Surabaya mendampingi daerah yang masuk dalam wilayah kerjanya, yaitu Kabupaten Lamongan, Malang, dan Sumba Barat. Kabupaten Demak, Jawa Tengah menjadi daerah di luar wilker yang menjadi nominasi.

Kegiatan pendampingan WSP di Lamongan diselenggarakan pada 22 Februari. Sasarannya adalah HIPPAM di Desa Deket  Agung, Kecamatan Sugio. Sedangkan di Malang diselenggarakan di Kecamatan Pagelaran. Sumber air di desa selatan Kabupaten Malang ini dikelola oleh Badan Pengelola Sarana Air Bersih dan Sanitasi (BPSAB dan S) WSLIC-2 Sumber Maron. Screening WSP di Sumba Barat diselenggarakan  pada  28 Februari - 2 Maret 2013 di Desa Homba Karipit, Kec. Kodi Utara kepada pengelola sumber air Badan Pengurus Sarana Air Bersih (BPSAB) Wai Kanuru Mopir.

Kegiatan pendampingan meliputi screening WSP di daerah nominasi berupa survei dan wawancara.  Tim WSP dibantu instansi pendukung dan stake holder mengumpulkan informasi mengenai pengelolaan air di daerahnya kepada organisasi pengelola sarana penyediaan air minum dan konsumsi air kepada masyarakat pengguna sarana penyediaan air minum. Screening didukung dinas provinsi, dinas kesehatan kabupaten, dan dinas PU setempat.

Informasi yang digali setidaknya meliputi dua aspek yaitu: aspek managemen dan teknis. Aspek managemen meliputi bagaimana pihak pengurus melakukan pengelolaan secara administrasi dan pendanaan, sedangkan aspek teknis meliputi bagaimana pihak pengurus mengolah kualitas air dengan menggunakan prinsip pengolahan air sesuai dengan permasalahan kualitas sumber air yang ada.

WSP merupakan program WHO untuk menjaga keamanan penyediaan air minum, mulai dari sumber, pengolahan, distribusi,  sampai terhidang dan siap diminum konsumen. Program meliputi kerjasama seluruh stake holder di bidang penyediaan air minum dan konsumen. Penerapan manajemen kualitas air minum yang baik diharapkan memberi daya ungkit pada pencapaian tujuan pembangunan millenium poin tujuh, yaitu mengurangi setengah dari jumlah orang yang tidak memiliki akses air minum yang sehat pada tahun 2015. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar